Jumat, 26 November 2010

Serologi Forensik

Hal yang penting dalam uji serologi forensik adalah menentukan tipe dan karakterisasi darah, yaitu dengan uji golongan darah dan pewarnaan darah untuk menyiapkan tanda bukti. Darah adalah bahan bukti yang paling penting untuk kasus kriminal, darah dapat membuktikan siapa pelaku dan korban dari kasus kejahatan. Pewarnaan darah dapat membuktikan kasus pembunuhan siapa yang memulai dan siapa yang menjadi korban. Selama bertahun-tahun pelaku kejahatan berusaha menutupi kejahatannya dengan menghapus, mencuci bahan bukti darah tersebut tetapi penegak hukum selalu dapat membuktikan dengan teknologi yang lebih maju kedepan. Pada serum darah, seorang analis forensik dapat menentukan antara darah segar dan darah yang sudah beberapa waktu kontak dengan udara luar. Pada permukaan sel darah merah terdapat substansi yang disebut antigen yang merupakan suatu substansi yang sangat penting untuk pemeriksaan forensik. Pada kasus forensik, darah selalu dijadikan barang bukti, tetapi kekuatan barang bukti terletak pada tipe golongan darah individu. Sampai sekarang serologi forensik dapat dijadikan bukti yang kuat untuk memperkirakan hubungan antara seseorang dengan orang lain.
Tipe golongan darah yang dinamakan sistem A-B-O dan reaksi antigen-antibodi dalam darah sperti faktor ABH, Mn, Rh dan Gm, sering digunakan dalam penentuan uji serologi, tetapi kebanyakan orang hanya mengenal Rh (faktor rhesus).

Minggu, 22 Agustus 2010

Sistem Kekebalan


Sistem kekebalan banyak arti dan jenisnya, misalnya: kebal hukum, kebal diplomatik, kebal peluru, kebal senjata tajam dan sebagainya. Yang saya uraikan dibawah ini bukanlah kekebalan seperti itu, tetapi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit. Seseorang akan menderita sakit apabila tubuhnya tidak kebal terhadap infeksi agen penyakit, misalnya: Bakteri, virus, parasit, atau bukan berasal dari mikroba misalnya toksin, racun, bahan kimia beracun dan sebagainya. Pada dasarnya tubuh manusia secara alami mempunyai sistem kekebalan tubuh, yang dalam bahasa ilmiahnya dinamakan "inate immunity", dimana sistem kekebalan ini langsung bekerja bila ada agen infeksi yang masuk. Apabila kondisi kesehatan tubuh kita menurun, maka kemampuan untuk menangkal agen infeksi tersebut akan merusak jaringan kita dan menimbulkan gejala penyakit. Tetapi sebetulnya sistem kekebalan tubuh kita pada saat itu bukan tidak bekerja, tetapi mereka mempelajari agen infeksi tersebut dan beradaptasi untuk membentuk atau menyusun sistem kekebalan tubuh untuk melawan agen infeksi tersebut, sistem kekebalan tersebut lazim disebut kekebalan perolehan yang dalam bahasa ilmiahnya dinamakan "adaptive immunity".

Kekebalan perolehan ini sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh kita, untuk lebih jelasnya anda kami persilahkan membuka website saya yaitu http://profdarmono.yolasite.com/, atau membaca buku saya yang diterbitkan di UI press berjudul "Farmakologi dan Toksikologi Sistem Kekebalan".

Sabtu, 24 Juli 2010

Lingkungan dan Genetik


Akhir-akhir ini perubahan lingkungan terasa sangat nyata, musim kemarau banyak hujan dan kebanjiran, musim hujan kurang hujan dan kekeringan. Seolah musim kering ditukar menjadi musim hujan dan sebaliknya. Mungkinkah umur bumi semakin mendekati akhirnya??, hanya Alloh yang mengetahui. Perubahan lingkungan nyata mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup di Bumi ini, kerusakan lingkungan, kualitas hidup dan penyakit baru timbul tanpa diketahui asal mulanya. Penyakit seperti flu burung sampai AIDS yang merupakan penyakit yang disebabkan virus terus berjangkit tanpa dapat diberantas, kemungkinan timbul penyakit baru akan terjadi bersamaan dengan perkembangan kemajuan zaman dan kehidupan manusia di Bumi ini. Disamping itu secara perlahan terjadinya perubahan lingkungan juga mempengaruhi perubahan genetik baik pada mikroorganisme, hewan, tumbuhan, dan manusia yang menyebabkan terjadinya penyakit non-infeksius yaitu penyakit degeneratif dan penyakit genetik yang sulit untuk diobati. Terjadinya kerusakan lingkungan dan timbulnya penyakit genetik sangat erat berhubungan pola kehidupan manusia yang mengejar kenikmatan, yang akan berakibat pada anak cucu kita dikemudian hari. Untuk itu kita harus berbuat sesuatu yang nyata untuk mencegah kondisi tersebut, mengapa dan bagaimana?? Pertanyaan itu ditujukan pada siapa??, tentu saja kepada kita semua makhluk dibumi ini.
Disamping itu, pelaku kerusakan lingkungan adalah sekelompok orang yang mencari keuntungan sesaat tanpa mempedulikan keadaan lingkungan yang diakibatkan dari usahanya tersebut. Siapakah mereka?, tentu saja para industrialis, pengusaha pabrik yang tidak diikuti sarana pengolahan limbah, industri pertambangan, dan sebagainya. Sebagai akibatnya terjadilah kasus pencemaran lingkungan, yang merupakan kasus tindak pidana kejahatan. Kasus pencemaran ligkungan dan akibatnya adalah sebagian dari kasus forensik, bila anda masih penasaran silahkan anda melihat pada web saya http://darmono02.yolasite.com/ atau membaca buku saya yang diterbitkan oleh UIpress yang berjudul: "lingkungan hidup dan Pencemaran" dan "Farmasi Forensik dan Toksikologi".